Kenapa harus di beri tulangan?
Fungsi utama besi beton adalah menambah kekuatan tarik sehingga beton mampu menahan gaya tarik. Alhasil, bertambahlah kemampuan beton dalam memikul beban atau gaya yang bekerja padanya.
Bahan beton dan baja atau besi satu sama lain saling mengikat sehingga merupakan satu kekuatan untuk menahan beban-beban yang bekerja pada beton bertulang tersebut, terutama untuk menahan gaya tarik atau menahan kelenturan. Bila beton tidak diberi tulangan atau hanya beton saja maka beton tersebut tidak akan kuat menahan beban tarik. Ini disebabkan sifat beton yang kuat terhadap gaya tekan, tetapi lemah terhadap gaya tarik atau kelenturan. Sementara sifat baja atau besi adalah kuat terhadap garik tarik maupun gaya tekan.
Besi Beton terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Besi Ulir dan Besi Polos. Besi polos atau disebut juga plain bar sedangkan besi ulir dikenal dengan istilah deformed bar. Masing2 punya kelebihan dan kekurangannya. Besi beton polos dan ulir memiliki sejumlah perbedaan, beberapa di antaranya adalah fungsi dan daya tahannya yang tidak sama.
4 Perbedaan Besi Beton Polos & Besi Ulir
1. Bentuk
Sesuai namanya, dari segi bentuk besi polos memiliki bentuk yang polos. Bentuk besi ini bundar memanjang tanpa tambahan variasi.
Sementara itu, besi beton ulir memiliki permukaan ulir, yakni menyerupai sirip ikan yang tersusun dari atas ke bawah.
Karena terdapat tambahan ulir, penampang dasarnya menjadi berbentuk bundar.
Bentuk ulirnya memiliki beberapa variasi, tergantung dari pabrik yang memproduksinya.
2. Fungsi & Kegunaan
Untuk mendukung tulangan beton, besi polos dan ulir dapat digunakan bersamaan.
Besi polos berfungsi membungkus besi beton ulir dengan posisi memanjang.
Sementara untuk jenis ulir dapat mengait dengan besi lain dan mengikat beton dengan baik.
Untuk bangunan atau gedung tinggi bertingkat, besi bangunan yang lebih sering digunakan adalah besi beton jenis ulir karena bangunan bertingkat lebih membutuhkan daya kait yang lebih kuat.
3. Ketahanan
Ketahanan besi polos adalah 240 Mpa, sedangkan ketahanan besi beton ulir terhadap tekanan adalah 400 Mpa.
Sifat Besi polos lebih mudah dibengkokkan dan mudah untuk dipasang dan digunakan. Sementara itu Besi Ulir memiliki ketahanan yang lebih kuat, tetapi pemasangannya membutuhkan tenaga ekstra karena sulit untuk dibengkokkan.
Melihat sifat tersebut Besi polos lebih banyak diminati oleh pembeli umum, sedangkan besi jenis ulir banyak digunakan oleh kontraktor.
4. Harga
Besi beton jenis ulir memiliki harga yang lebih tinggi daripada besi polos karena proses pembuatannya juga berbeda. Besi Ulir mengalami proses produksi yang lebih kompleks dan dengan kandungan campuran material yang berbeda.
Sifat ini membawa fungsi dan kegunaan kedua besi ini berbeda.
Besi beton polos lebih cocok dan efisien dari segi harga untuk bangunan pribadi seperti rumah.
Sementara itu, besi beton ulir lebih cocok digunakan untuk bangunan tinggi komersial seperti mal, perkantoran, apartemen dan lain sebagainya.
Ukuran Besi Beton di Pasaran
Dalam produksi beton terdapat istilah batas toleransi.
Batas toleransi adalah batas perbedaan atau selisih ukuran dari marking yang menjadi ketetapan.
Sebagai contoh produk yang berukuran 8 mm memiliki batas toleransi 0,1 mm.
Artinya, diameter sebenarnya bisa jadi memiliki ukuran 0,1 mm lebih kecil dari 8 mm atau berukuran 7,9 mm dan panjang standar produk ini adalah 12 meter.
Di pasaran, kebanyakan produk besi beton yang menjadi favorit konsumen berukuran 8 mm dan 10 mm. Ukuran ini umum digunakan untuk membangun rumah tinggal umum satu lantai.
Sementara itu, proyek pembangunan gedung biasanya menggunakan besi beton ulir dengan ukuran 12 mm dan 14 mm. Ukuran yang lebih besar juga bisa terpakai dengan cara memesan khusus ke pabriknya.
Standar SNI Besi Beton.
Ukuran besi beton baik polos maupun ulir sendiri ditentukan melalui SNI 2052:2014 tentang Baja Tulangan Beton yang kita pakai pada konstruksi beton.
Ukuran beton makin besar maka besi beton yang dipakai juga seharusnya makin banyak.
Dalam perdagangan umum besi di toko-toko bahan bangunan atau material terdapat bermacam-macam istilah untuk pembesian (tulangan) beton, diantaranya ialah KS (Krakatau Steel), besi full, besi banci, dan sebagainya.
Material besi beton yang tidak sesuai dengan standar SNI sendiri biasa disebut dengan besi banci.
Besi banci memiliki ukuran yang lebih kecil dari standar mutu SNI yang sudah tetapkan.
Biasanya, hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi dan terjangkaunya harga jual.
Besi KS adalah besi dengan diameter utuh dan panjang standar. Missal besi KS diameter 12 mm, bila diukur dengan menggunakan alat ukur sigmat (mistar sorong yang merupakan alat ukur ketebalan) maka akan diperoleh diameter 12 mm dan panjang 12 m (panjang standar) sehingga tidak kurang atau sama dengan yang disebutkan.
Besi full adalah besi dengan diameter penuh sesuai ukuran diameter dan panjang itu sendiri. Misalnya besi diameter 12 mm tetap memiliki ketebalan 12 mm, tetapi panjangnya terkadang ada yang kurang dafri standar 12 m (umumnya hanya 11.5 m).
Besi banci adalah besi yang tidak sesuai dengan ukuran diameter dan panjangnya itu sendiri. Misalnya besi diameter 12 mm bila kita ukur dengan alat ukur sigmat hanya diperoleh diameter 11 mm atau bahkan 10.5 mm, sedanglan panjangnyapun hanya 11 m.
Oleh karena dipasaran terdapat beragam macam besi maka untuk keperluan komstruksi sebaiknya menggunakan besi KS atau full. Memang besi banci harganya murah, tetapi kekuatan atau kekokohannya pada konstruksi akan berkurang sehingga dikhawatirkan lama kelamaan konstruksi betonya bisa runtuh. Besi banci bisa digunakan untuk konstruksi non struktural (tidak menahan beban) seperti untuk kolom praktis (kolom sebagai pengikat pasangan bata ringan ataun bata biasa) dan lisplank.